Hidup itu indah! Namun hidup yang indah dalam bingkai Salib senantiasa isyaratkan Pemberian diri dan pengorbanan. Kita semua pasti tahu, bahwa setiap kita tidak diukur dari seberapa besar anugerah yang kita terima dari Tuhan. Tetapi pada seberapa besar kualitas tanggungjawab, pengorbanan dan pemberian diri kita, yang membingkai anugerah Tuhan itu.
Bruder Willy dan Pater Yan telah membuktikan diri mereka sebagai sosok yang telah berjuang dalam pemberian diri dan pengorbanan, karena itulah mereka layak untuk masuk dalam apa yang digambarkan ileh rasul Paulus sebagai, “kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.”
Kita semua yang lain ini, juga terutama para konfrater SVD, tentu lagi berjuang di dalam lintasan hidup yang sama. Di dalam pengorbanan, penderitaan dan pemberian diri.
Dinamika pengorbanan, kehilangan, ketiadaan telah dialami oleh kedua anggota SVD. Bruder Willy dan Pater Yan. Inilah dinamika yang dalam Bahasa Yesus dilukiskan sebagai “Momentum jatuh ke tanah dan mati,” Yesus lukiskan kisah kemuliaanNya, yang mesti berawal dari ‘kisah jatuh ke tanah dan mati.” Namun hal itu sesungguhnya adalah satu kisah kematian agung, kematian yang menghidupkan! Bukanlah kematian konyol yang membinasakan.