Gregorius, yang hadir bersama warga lain dalam aksi damai itu, mengatakan sungguh ironis di saat musim hujan seperti saat ini, aliran air ke rumah warga sering macet berhari-hari.
Mereka juga kecewa, dengan respon pihak PDAM yang selalu menjadikan kekurangan debit mata air jadi penyebab macetnya aliran air ke rumah warga.
“Selalu debit mata air yang berkurang jadi alasan, dan itu sejak dulu dipakai jika dituntut warga. Persoalan ini, selalu sama ko, hampir setiap tahun terjadi, masa selalu pakai alasan yang sama” ujar warga lain, dalam aksi damai yang diinisiasi oleh Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LPPDM) tersebut
Respon Direktur PDAM Tirta Komodo Ruteng
Menanggapi tuntutan tersebut, Marselinus Sudirman, dalam wawancara eksklusif dengan Radio Manggarai di Kantornya mengatakan bahwa penyampaian aspirasi dalam wujud aksi damai adalah bentuk kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi.
Namun, Marsel enggan berkomentar soal salah satu tuntutan massa demonstrasi yang memintanya untuk segera diberhentikan. Hal tersebut, menurutnya adalah hak bupati sebagai pemegang kuasa modal.