Ekonomi, RMMedia – Untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sri Mulyani berencana untuk terus memangkas jumlah pegawai di lingkungan Kementeriannya dan menggantikannya dengan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja dan layanan kepada masyarakat.
Sri Mulyani mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pegawai Kemenkeu terus menyusut. Sejak tahun 2019 hingga 2023, jumlah pegawai Kemenkeu telah berkurang dari 82.468 menjadi 78.520.
“Kita setiap tahun melakukan negatif growth, yang retired (pensiun) dibandingkan yang direkrut baru, lebih kecil yang direkrut. Sehingga total headcount (jumlah karyawan) menurun,” jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (12/06), dilansir CNBCIndonesia.
Dengan penyusutan pegawai dan bantuan teknologi selama beberapa tahun teakhir, Sri Mulyani mengatakan Kementerian yang dipimpinnya itu berhasil melakukan penghematan hingga Rp2,12 triliun selama 2020-2023.
Efisiensi kerja di lingkungan Kemenkeu itu dilakukan melalui pengendalian perjalanan dinas, pembayaran belanja pegawai yang menghasilkan penghematan hingga Rp9,46 miliar.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga melakukan implementasi Ruang Kerja Masa Depan yang berdampak pada menurunnya alokasi untuk penyewaan kantor, optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana yang berdampak pada penghematan biaya meeting hingga Rp35,27 miliar.
Penghematan paling besar datang dari kebijakan negative growth jumlah pegawai sebesar 4,35 persen (3586 pegawai) yang menghasilkan efisiensi hingga Rp902,69 miliar.
Kemenkeu juga masih melakukan sejumlah item efisiensi untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas kerja di Kementerian itu.