Anies Baswedan: Antara Harapan dan Kemungkinan Kehilangan
Namun, Anies Baswedan adalah calon yang paling rentan karena dia bukan kader partai dan bukan pemilik partai. Dia dianggap memiliki peluang untuk menang, tetapi posisinya yang rentan membuat koalisi antara tiga partai pendukungnya, yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS, menjadi rapuh.
Partai Demokrat terus memaksakan Agus Yudhoyono sebagai calon wakil presiden Anies, karena hanya itulah syarat yang membuat Demokrat tertarik untuk bergabung dalam koalisi perubahan. Namun, NasDem sudah pasti tidak setuju dengan hal tersebut, karena nama Agus Yudhoyono tidak populer dan memiliki peluang besar untuk kalah.
Terlebih lagi, NasDem sendiri sedang menghadapi isu besar terkait kasus korupsi Johnny G. Plate senilai 8 triliun rupiah, yang telah menurunkan popularitas mereka. Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa Anies Baswedan kesulitan untuk menarik pendukung Prabowo dari kelompok 212, yang masih dikuasai oleh Prabowo melalui Fadli Zon.
Oleh karena itu, jika ada tawaran dari PDI Perjuangan atau Gerindra agar Demokrat dapat bergabung dalam koalisi mereka dengan syarat Agus Yudhoyono hanya menjadi menteri, bukan calon wakil presiden, maka Demokrat mungkin akan keluar dari koalisi perubahan. Jika ini terjadi, maka ikatan koalisi perubahan akan hancur, mirip dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang telah berantakan.
PKS, sesuai dengan sifat aslinya, kemungkinan besar akan mencari keamanan dan kemungkinan akan merapat ke Prabowo jika Demokrat keluar. Sementara itu, NasDem tentu saja tidak mungkin mengusung Anies secara tunggal karena tidak memenuhi syarat.