Nasional, RMMedia – Pemimpin partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan mengadakan pertemuan di sebuah pulau di Kepulauan Seribu, milik Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, pada hari Jumat lalu.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, beserta Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua Majelis Hurairah, serta Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, didampingi oleh sejumlah Ketua DPP NasDem.
Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk membahas strategi menjelang pemilihan presiden, yang merupakan momen besar yang ditunggu setiap lima tahun dalam sebuah negara demokrasi.
Pemilihan presiden selalu menjadi momen yang seru dan menarik di mana banyak orang, uang, dan dramatika politik terlibat. Sayangnya, pada pemilihan presiden tahun 2019, ada calon yang tidak menerima kekalahan dan memicu kerusuhan yang berkepanjangan, bahkan mengakibatkan korban jiwa.
Partai Pengusung Calon Presiden: Persaingan dan Syarat yang Harus Dipenuhi
Sesuai dengan undang-undang, partai yang berhak mencalonkan seorang calon presiden adalah partai yang berhasil memperoleh kursi di parlemen atau melewati ambang batas parlemen sebesar 4%. Partai-partai yang memenuhi syarat tersebut antara lain PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, PPP, PKB, PAN, PKS, Demokrat, dan NasDem.
Dari semua partai tersebut, hanya PDI Perjuangan yang berhak untuk mencalonkan calon presiden secara tunggal karena berhasil melewati ambang batas sebesar 20%. Sementara partai-partai lainnya harus berkoalisi dengan partai lain untuk mencapai ambang batas pencalonan presiden tersebut.
Sejak tahun lalu, perdebatan sengit telah berlangsung dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Para tokoh politik sudah mulai membangun citra dan branding mereka untuk menarik perhatian partai agar mendukung pencalonan mereka.
Dalam sebuah video youtube yang membahas pertemuan tersebut, Denny Siregar mengatakan skema yang jelas soal siapa yang akan bertarung di Pilpres 2024 mulai terbentuk.
Dari tiga nama tokoh yang mendapatkan survei tertinggi, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, hanya Ganjar Pranowo yang sudah pasti menjadi calon presiden karena didukung oleh PDI Perjuangan, yang memiliki kekuatan politik untuk mencalonkan secara tunggal tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
Sementara itu, Prabowo Subianto juga memiliki peluang besar untuk maju sebagai calon presiden karena dia merupakan pemilik partai dan hanya perlu mencari partai lain yang lebih kecil untuk berkoalisi.