Nasional, RMMedia – Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengungkapkan kekecewaannya terhadap penangkapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhonny G. Plate sebagai tersangka pada kasus BTS 4G BAKTI Kominfo.
Jhonny Plate yang sebelumnya menjabat sebagai Menkominfo, juga merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Nasdem.
Aditya menyebut penangkapan Plate, tidak lain karena Presiden bukan pelayan rakyat yang melindungi semua warga negara, tetapi merupakan petugas partai.
“Aparat penegak hukum kita semena-mena melakukan politisasi hukum, hari ini semua diintimidasi, tangkap si A, tangkat Si B, karena presidennya adalah petugas partai bukan pelayan rakyat,” ungkap Aditya berapi-api dengan penuh kemarahan.
BACA JUGA: Peneliti Tak Sengaja Temukan Puluhan Gunung Bawah Laut Berstatus Aktif di Laut Flores
Aditya melanjutkan, mestinya presiden harus berdiri di atas semua kepentingan rakyat, melepaskan diri dari sikap loyalitas kepada partai.
“Presiden yang tepat itu merupakan seseorang yang bekerja melayani semua rakyat dan berdiri di atas seluruh kepentingannya. Karena itu dia harus melepaskan diri dari loyalitas partai,” lanjutnya.
Diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan pada Rabu, (17/05).
Adapun penahanan tersebut dilakukan, usai dirinya menjalani pemeriksaan ketiga terkait kasus dugaan korupsi penyediaan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022.
Dalam kasus ini menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana total kerugian kerugian keuangan negara senilai Rp8,32 triliun.
“Kenapa dilakukan pemanggilan, karena kami sudah melakukan klarifikasi evaluasi terhadap hasil-hasil pemeriksaan daripada BPKP yang kerugiannya sangat fantastis sekitar Rp8 triliun lebih ya,” ucap Ketut di Kejagung, Rabu (17/05) pagi.