Akun itu menyatakan, jangan percaya pada Andre, yang disertai makian dalam Bahasa Manggarai dan tudingan bahwa ia mandul. Akun itu juga mengklaim bahwa “kami di Manggarai Timur sudah tidak percaya lagi dengan Flores Editorial.”
Andre mengklaim makin yakin bahwa Firman berada di balik akun itu karena saat penyerangan, Firman berteriak bahwa “bukan saya yang punya akun Facebook itu”
“Saya sempat tanya, kenapa kamu omong akun Facebook, sementara kamu belum tahu tujuan kami datang ke kos kamu. Saya anggap itu jadi sebuah pengakuan,” katanya.
Ia juga mengklaim saat sampai di kos Firman, ia mengetuk pintu dan memanggil nama Firman berulang kali.
Firman sempat melihat dari kain jendela kos, namun enggan untuk membuka pintu, “dia hanya buka kain jendela kamar, hanya mengintip.”
“Ketika saya ketuk yang ketiga, tiba-tiba dia buka jendela dan lompat keluar dan mau lari. Saya tangkap dia dan dia teriak tolong-tolong,” katanya.
Ia mengaku sempat terjadi adu fisik dengan Firman “karena dia berusaha lari dan saya berusaha tahan dia.”