“Ini tuduhan remeh temeh, tidak akan membuat pasangan Maksi-Ronald batal melangkah maju dalam Pilkada atau meraih kemenangan. Tidak perlu khawatir, ini hanyalah angin lalu yang tak akan mempengaruhi semangat dan tekad untuk memperbaiki Manggarai,” tegas Edi Hardum, Sabtu (2/11/2024).
Kasus ‘Ratu Kemiri’ dan Ambisi Tegakkan Hukum: Maksi-Ronald Tetap Kukuh di Tengah Dugaan Kriminalisasi”
Pasangan Maksi-Ronald tidak gentar menghadapi tuduhan yang dinilai remeh temeh terkait kampanye hitam, terutama karena komitmen kuat mereka untuk menuntaskan kasus “Ratu Kemiri” yang mencuat sebagai simbol perjuangan anti-korupsi. Tim hukum paslon ini menyatakan bahwa keberanian mereka untuk mengungkap dan mendorong penyelesaian kasus-kasus yang selama ini dianggap tabu adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat Manggarai.
Dr. Edi Hardum menyebut kasus “Ratu Kemiri” sebagai salah satu contoh “gunung es” yang memperlihatkan praktik suap terhadap pejabat, suatu kondisi yang, menurutnya, merusak kehormatan Manggarai. Keterlibatan Maksi dalam kampanye anti-korupsi ini disambut positif oleh sebagian besar masyarakat Manggarai yang mendambakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.