Manggarai Timur, RMMedia – WP Agro adalah salah satu usaha peternakan sapi yang berada di Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda Utara, Manggarai Timur. Di lokasi seluas 2 hektar, Paulus Berahi melakukan pengembangbiakkan sebanyak 33 ekor jenis sapi Bali.
Dijumpai saat kegiatan pendataan dan penandaan ternak oleh Dinas Peternakan Manggarai Timur, Paulus Berahi menceritakan perjalanan usaha peternakan sapi miliknya yang telah dijalani selama belasan tahun.
Potensi pakan yang melimpah menjadi penyokong penting dalam kegiatan usahanya.
“Para pencari sapi biasanya berasal dari Jeneponto, Sulawesi. Baru minggu lalu ada yang dari Bima dan mereka kasih harga bagus. Lihat saja perbedaan sapi ini dengan di tempat lain, bobot badannya besar dan sehat,“ ujar pria yang kini telah berusia 71 tahun tersebut.
Terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Mangarai Timur, dirinya mengaku sangat bersyukur karena selama ini, pihaknya mengalami kesulitan dalam pendataan dan penandaan ternak. Beliau juga menjelaskan, perawatan sapi berupa suntikan masih dilakukan secara mandiri dengan mengundang petugas Puskeswan datang ke lokasi.
Namun kini, dengan adanya pendataan dari pemerintah, Paulus optimis usaha yang dijalankannya akan berkembang pesat pada tahun-tahun selanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian pada Dinas Peternakan Manggarai Timur, drh. Donbosko M.E. Hemo, dijumpai di sela-sela kegiatan, Jumat (31/03) menjelaskan, program penandaan dan vaksinasi ternak yang rentan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah mulai dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian sejak tahun 2022 untuk daerah yang termasuk kategori zona merah.
Sedangkan untuk daerah zona hijau seperti NTT, kegiatan pengendalian PMK baru mulai dilaksanakan tahun 2023 yang diawali dengan penandaan (dipasang ear tag/anting dengan barcode) dan pendataan ternak. Adapun bagi ternak- ternak yang sudah ditandai, maka ternak tersebut dapat dilalulintaskan baik antar kabupaten maupun untuk pengiriman ke provinsi lain.