Dear Nurani,
Engkau tiada jua kembali. Rentang jarak semakin jauh terasa. Waktu? Seperti kata Tennesee Williams, the longest distance between two places. Dalam jarak yang paling panjang itu, engkau terasing. Demikian juga aku. Dan dalam keterasingan itu engkau kembali terluka oleh tajam padang para penegak hukum dan keadilan yang mestinya jadi pejuang yang melindungi dan merawat engkau.
Aku masih ingat waktu dulu saat pertama kali aku datang ke Jakarta. Engkau antar aku keliling. Memperkenalkan setiap sudut kota ini. Di depan gedung bundar itu kita berdiri. Dengan bangga engkau menunjukkan aku gedung megah itu sambil bertutur, “ini adalah gedung Kejaksaan Agung. Atribut “Agung” di belakang “Kejaksaan” itu menunjukkan nilai-nilai yang terkadung dalam institusi ini; nilai keadilan, nilai kebenaran, nilai kejujuran, nilai keberanian, nilai integritas, dan semua nilai luhur yang jadi dasar dari tugas dan tanggung jawab penegakan hukum dan keadilan institusi ini. Ini adalah gedung pusat para pejuang penegakan hukum dan keadilan di negeri hukum ini. Gedung ini dikenal juga dengan sebutan “Gedung Bundar”.