Internasional, RMMedia – Sebuah laporan rahasia intelijen Amerika Serikat yang berhasil diperoleh Washington Post menyebut Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman tidak segan-segan akan merusak hubungan kerja sama bilateral kedua negara jika Presiden Amerika Serikat, Joe Biden merealisasikan kebijakannya terkait produk minyak Saudi.
Langkah tersebut dilakukan Arab Saudi sebagai bentuk perlawanan rencana Amerika Serikat atas kebijakan pemangkasan produksi minyak Arab Saudi.
BACA JUGA: Jokowi Curhat Perjuangan Merebut Freeport: 70 Persen Hasil Freeport Kini Masuk ke Kas Negara
“Dia (Mohemmed bin Salman) tidak akan berurusan dengan pemerintah Amerika Serikat lagi,” tulis dokumen yang dirilis Washington Post pada Kamus (08/06) lalu.
Dalam laporan tersebut, Mohemmed bin Salman juga menyinggung soal konsekuensi ekonomi besar yang mungkin akan diterima Washington jika benar-benar merealisasikan aturan tersebut. Washingthon Post diketahui sudah meminta penjelasan atas dokumen itu ke Kedubes Arab di AS atas dokumen itu. Namun, sampai berita diturunkan, belum ada jawaban resmi yang mereka sampaikan.