Internasional, RMMedia – Setidaknya 43 orang dilaporkan meninggal dunia setelah dua kereta api bertabrakan di wilayah dekat Larissa, Yunani, pada Selasa (28/02) malam waktu setempat. Kecelakaan ini disebut sebagai tragedi kereta api terburuk dalam sejarah Yunani.
Kereta penumpang yang membawa 350 orang dari Athena menuju Thessaloniki bertabrakan dengan sebuah kereta kargo yang melaju dari arah berlawanan. Dalam beberapa cuplikan video dan foto yang beredar di media sosial, dua gerbong hancur akibat tabrakan dan beberapa gerbong lainnya terbakar.
Polandia Kirim Leopard ke Ukraina, Rusia Hentikan Pasokan Minyak Mentah
Lebih dari 140 petugas pemadam kebakaran dan 40 ambulans terus dikerahkan selama dua hari terakhir untuk melakukan evakuasi dan melakukan pemadaman.
Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengatakan kecelakaan tersebut terjadi karena kesalahan manusia atau human error.
“Kecelakaan tersebut terjadi karena kesalahan manusia yang tragis. Puluhan warga Negara kami, kebanyakan dari mereka anak muda, kehilangan nyawa mereka di sana, dalam insiden kereta api paling mengerikan, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Negara kami,” ucap PM Yunani, dilansir dari CNN, Kamis (02/03).
Otoritas setempat telah menangkap dan mendakwa kepala stasiun di Larissa yang dituduh bertanggung jawab atas insiden tersebut. Pria berusia 59 tahun tersebut didakwa dengan tuduhan pembunuhan karena kelalaian. Berdasarkan sejumlah laporan media setempat, kepala stasiun tersebut menyangkal terjadinya kelalaian atas tabrakan tersebut.
Selain menangkap kepala stasiun lokal di Larissa, PM Yunani juga berjanji akan melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan yang disebut-disebut sebagai kecelakaan paling mematikan di negara tersebut.