Fenomena Biasa
Di sisi lain, Mada Sukmajati, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menganggap dinasti politik sebagai “fenomena biasa” yang belum tentu menjamin kesuksesan bagi penerusnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana membenarkan bahwa dinasti politik bisa menjadi “pembuka jalan” dan penerus dinasti akan mendapatkan ”privilese”.
Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengatakan ”pada dasarnya semua orang berhak untuk terjun ke dunia politik”, tetapi pada kondisi tertentu dinasti politik akan ”menjadi contoh buruk bagi budaya dan ekosistem politik”.
READ: Maju Jadi Calon Walikota Depok, Kaesang Banjir Dukungan
YOUTUBE: Sukses Tekan prevalensi Stunting menjadi Nomor 2 di NTT.Sekda Matim sampaikan kunci sukses.