Dampak KTT ASEAN
Lebih lanjut, Weng mengungkapkan bahwa Masyarakat Labuan Bajo sudah merasakan dampak KTT ASEAN. Dampak yang paling nyata terutama adalah pada sektor ekonomi dan pariwisata.
Hal ini terlihat dengan membeludaknya tamu tamu yang datang yang membuat semua Hotel penuh sehingga Rumah warga menjadi pilihan sebagai penginapan selama tinggal di Labuan Bajo.
“KTT ASEAN ini membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Labuan Bajo. Banyaknya tamu yang datang membuat semua hotel penuh. Sehingga rumah wargapun menjadi pilihan untuk disewakan. Tentu ini kabar yang menggembirakan,” ujar Weng
BACA JUGA: Ridwan Kamil Puncaki Elektabilitas Cawapres, Disusul Sandiaga Uno dan Erick Thohir
Terahkir Weng mengharapkan agar masyarakat Labuan juga harus mengedepankan keramahan dalam menyambut setiap tamu yang datang.
“Saya berharap masyarakat Labuan Bajo harus bersikap ramah. Tunjukan kepada Tamu kalau kita saudara yang baik dan nyaman bagi mereka,” tutupnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menunjuk Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-42 ini. Dalam KTT ini, Indonesia mengusung tema besar ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, artinya bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting bagi rakyat Indonesia dan bagi rakyat ASEAN.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, tema ASEAN 2023 tersebut terdiri dari dua elemen besar yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth.
“Elemen pertama adalah ASEAN Matters. Bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting tidak saja bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi rakyat ASEAN dan beyond. Jadi beyond-nya itu ada, di luar ASEAN,” ungkap Retno kepada media.
Elemen kedua, lanjut Retno, ASEAN sebagai pusat pertumbuhan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN selalu bertumbuh lebih tinggi dibandingkan negara lain di luar ASEAN.
Indonesia memang sudah mendapat banyak kepercayaan dari dunia internasional dalam menyelenggarakan event-event berstandar global.