Konsumsi Domestik dan UMKM jadi Kekuatan
Dalam kesempatan tersebut, Sunarso menjelaskan konsumsi domestik dan optimisme pelaku UMKM di Indonesia menjadi indikator ketahanan Indonesia menghadapi ancaman resesi global.
“Satu, masih kuatnya konsumsi domestik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Yang kedua, optimisme pelaku UMKM, yang notabene mayoritas pelaku usaha di Indonesia itu adalah UMKM. Kalau mereka pesimis, habis kita. Kalau mereka optimis, ya itu optimisme kita semua,” ujarnya lebih lanjut.
Konsumsi rumah tangga, ujar Sunarso, menjadi penopang pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia dengan kontribusi 51,87 persen. Karena itu, dia berharap konsumsi rumah tangga terus diperkuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
YOUTUBE : Peringatan Hari Air Sedunia, Ratusan orang serang Wae Ajang Golo Dukal
Sunarso menyebut kebijakan pemerintah dengan melanjutkan bantuan sosial dan bantuan subsidi energi ke masyarakat merupakan cara yang tepat untuk memperkuat konsumsi rumah tangga.
Selain itu, berdasarkan BRI Micro and SME Index yang mengukur sentimen dan aktivitas bisnis UMKM, terjadi peningkatan omzet serta penggunaan tenaga kerja pada kuartal IV 2022 sebesar 105,9, dari 103,2 pada kuartal sebelumnya.
Menurut BRI Micro and SME Index, ekspektasi pelaku UMKM juga meningkat dalam tiga bulan mendatang berdasarkan perhitungan pada kuartal IV 2022 yakni sebesar 130,1 dibanding 126,5 pada kuartal III 2022. Indeks lainnya terkait kepercayaan pelaku UMKM kepada pemerintah juga meningkat pada kuartal IV-2022 menjadi 138,3 dari 127,2 pada kuartal III-2022.