Nasional, RMMedia – Impor pakaian bekas atau thrifting yang masih marak ditemukan membuat Presiden Joko Widodo geram. Menurut Jokowi, maraknya pakaian bekas yang masuk ke Indonesia mengganggu industri tekstil dalam negeri. Jokowi pun memerintahkan pihak terkait untuk segera mengatasi masalah tersebut.
“Sudah saya perintahkan untuk mencari betul, dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil dalam negeri. Sangat mengganggu. Yang namanya impor pakaian bekas itu mengganggu,” ujar Jokowi saat menghadiri pembukaan Business Matching Penggunaan Produk Dalam Negeri, Rabu (15/03).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 26,22 ton pakaian bekas dan barang tekstil bekas sepajang tahun 2022. Nilai impor tersebut dinilai mencapai Rp4,18 miliar (kurs Rp15.375 per USD).
BACA JUGA : Jokowi Kunjungi Labuan Bajo, Tinjau Persiapan ASEAN Summit
Australia menjadi pemasok pakaian bekas terbesar, angkanya ditaksir Rp3,60 miliar. Selanjutnya ada Jepang, Uganda, Libanon, Amerika Serikat, hingga Myanmar. Kendati demikian, angka tersebut belum bisa merepsentasikan secara akurat impor pakaian bekas ke Indonesia, karena banyaknya jalur ilegal yang tidak terdeteksi.
Hal ini diakui langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Zulhas mengatakan wilayah laut Indonesia yang luas dan banyaknya pelabuhan kecil yang menjadi ‘jalan tikus’ membuat pengawasan terhadap barang masuk seperti pakaian bekas menjadi sulit.
“Kita memang kelemahannya ada jalan tikusnya banyak, perlu kerja sama dengan Satgas agar bisa dideteksi. Cuma yang penting itu laporan dari masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/03).