“Bagus gebrakannya, tapi harus reallistis, apa iya, selama 100 hari tuntas dikerjakan?” ujar anggota DPRD Fraksi demokrat tersebut.
Dari point-point Quick wins 100 hari Bupati Nabit, mantan dosen salah satu perguruan Tinggi swasta di Jakarta itu mengkritisi beberapa point yang kiranya menjadi catatan dan masukan untuk Pemda Manggarai
Pertama, Soal penataan Birokrasi. Bupati Nabit perlu melakukan refleksi dari pengalaman lima tahun sebelumnya. Jika sebelumnya pengangkatan perangkat daerah berdasarkan utang politik, yang menyebabkan mandeknya kinerja birokrasi, maka dalam lima tahu kedepan, hal hal itu tidak boleh terulang kembali.
Para birokrat adalah tangan yang akan menjalankan program visi-misi bupati. Maka menjadi keharusan menempatkan orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kompeten di setiap instansi (dinas). Dia harus mampu menerjemahkan visi misi bupati.
“Perlu refleksi dari tahun sebelumnya soal penataan birokrasi ini. Kalau sebelumnya yang mengisi pos-pos kepala dinas, karena merasa hutang budi, lima tahun kedepan tidak perlu terulang. Ini bab terahkir dari kekuasaannya, do the best, dengan menempatkan orang di tempat yang benar, sesuai kapasitas dan kemampuannya, the right man on the right place, menjadi pegangan” lanjutnya, mantan