Tiba di lantai 5 gedung GUT Unika St.Paulus, Guru Besar atau Profesor Bidang Ilmu Religi dan Budaya tersebut kemudian mengajak kami menuju ruang kerjanya. Sembari menarik nafas dalam, Romo yang akrab dipanggil Rm John itu kembali melajutkan “Untuk mencapai sebuah kesuksesan, mesti ada dinamikanya, dan dalam dinamika itu kita tidak harus mampu mendengar, bersabar dan tidak boleh putus asa. Jalan keluar akan tiba pada waktunya,jadi tidak ada yang langsung sukses. selalu ada tantangan,”
“Dalam dinamika-dinamika seperti itu selalu muncul orang-orang yang tidak kita duga, membuat kita mampu melaksanakan tugas itu. Ketika saya diangkat sebagai rektor pada tahun 2019, saya tidak punya bayangan apa-apa.”
“Selain cita-cita agar sekolah ini berkembang. Tetapi sedikit demi sedikit selalu ada jalan, misalnya pada saat itu kita bertemu wakil gubernur, Bapak Yosef Nai Soi. Beliau membantu kita bangun asrama mahasiswa rusunawa, tanpa ada sesuatu sebelumnya, ya tiba-tiba saja seperti sebuah anugerah.”
“Lalu menyusul lagi pihak lain seperti pak Beni K Harman dan beberapa kenalan dari Jakarta untuk membantu buka prodi. Dan yang terakhir, kita bertemu dengan bapak Sirilus Deron. Beliau sekretaris pribadi Menteri Pendidikan dan kebudayaan. Jalur–jalur tersebutlah yang membuat mulusnya perjuangan. Saya merefleksikan, Tuhan sudah memanggil kita untuk berbuat sesuatu,kita tinggal menjalankanya dan harus tulus tanpa kepentingan pribadi” ceritanya lagi.