Dalam bidang penegakan hukum, sikap ekstrim seperti dipertontonkan istri Senator Roberts pun selalu saja. Demi penegakan hukum, maka nilai keadilan, rasa kemanusiaan dan tata susila dikorbankan.
Jika diibaratkan, tubuh dipotong-potong untuk disesuaikan dengan ukuran pakaian. Padahal, seharusnya pakaian yang harus dipotong-potong untuk disesuaikan dengan ukuran tubuh.
Di bidang politik juga tidak jauh beda. Para politikus dan pejabat publik kita seringkali menggunakan cara-cara yang tidak etis untuk mencapai tujuan mereka. Di balik populisme semu, tersimpan niat jahat, yang mencelakakan banyak orang.
Implikasi Praktis
Joke di atas memberi pesan moral etis bahwa apapun pekerjaan, profesi, dan peran kita di tengah masyarakat, jalankan pada prinsip dan dasar etika dan moral yang kuat.
Tujuan boleh baik dan indah, tetapi lakukan dengan cara-cara yang baik pula. Tidak boleh berprinsip, demi tercapainya tujuan, segala cara dihalalkan, dengan mengorbankan integritas dan kejujuran.
Penulis, seorang praktisi hukum, tinggal di Jakarta