Pemimpin muda itu kayak apa sih? Apa pemimpin berumur muda? Coba kita tengok Wikipedia Presiden Joko Widodo. Di situ tertulis, begini: “Joko Widodo” tertulis, “Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang “muda” dan “bersih”, meskipun umumnya sudah lebih dari 50 tahun”.
Nah, di tahun 2012 itu, saat Jokowi menang Pilkada dan jadi Gubernur DKI Jakarta, umurnya lebih dari 50 tahun. Itu bukan usia muda lagi. Itu usia paruh baya. Tetapi Jokowi disebut sebagai pemimpin muda. Kenapa?
Bukan karena umurnya. Tetapi karena Jokowi berasal dari rakyat jelata. Berasal dari keluarga sederhana seperti umumnya rakyat negeri ini. Tiga kali keluarganya jadi korban penggusuran. Hidup penuh perjuangan. Setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, berani buka usaha sendiri. Jadi pengusaha mebel. Kemudian terjun ke dunia politik. Bergabungan dengan PDI Perjuangan. Diusung oleh partai itu jadi Wali Kota Surakarta. Terpilih jadi Wali Kota di tahun 2005. Lalu tanpa perhatian khusus dari Pemerintah Pusat melakukan perubahan wajah Surakarta dan menjadikan kota itu sebagai kota pariwisata, kota budaya, kota batik. Sukses membangun Surakarta. Dia jadi arsitek perubahan dan kemajuan kota itu. Lalu kemudian maju untuk jadi Gubernur DKI Jakarta. Dijagokan dan diusung PDIP dan Gerinda. Terpilih dia jadi Gubernur DKI Jakarta di Pilkada tahun 2012. Dan kemudian diusung lagi oleh PDIP menjadi Presiden RI. Dan karena Jokowi representasi dari rakyat dan simbol harapan bagi rakyat, Jokowi dipilih rakyat jadi Presiden RI. Jokowi mulai perjalanannya dari nol, dari bawah, melalui suatu proses yang membuatnya jadi pemimpin yang matang.