Saat kejadian, kenangnya, Deddy langsung dapat “tugas baru”. Karena bisa nyetir, dia lalu diminta membawa mobil dinas yang diperuntukkan untuk Kejari Rote Ndao. “Ada yang bilang, waktu kejadian Deddy berlari masuk ke dalam mobil. Mungkin dia panik atau bingung. Akhirnya dia tenggelam bersama mobil dinasnya. Saya sangat sedih, karena mayatnya tidak ditemukan sampai saat ini,” ungkap Oma Marietje sedih.
Mirisnya sungguh miris. Pasalnya, saat itu istri Deddy tengah hamil anak pertama. “Dia tidak sempat melihat anak laki-lakinya sampai saat ini. Kalau mengenang peristiwa itu, saya benar-benar sedih. Saya tidak bisa melupakan kejadian itu. Apalagi jasadnya tidak ditemukan. Semoga Tuhan bersamanya,” ujar Oma Marietje meneteskan air mata.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Beda dengan jaksa Deddy. Jaksa Soleman Bolla dan Engkus Kusdinar kala itu membawa seorang tahanan bernama Pangloli’. Tahanan itu kabarnya berhati mulia, karena menyelamatkan banyak orang. “Suami saya sempat cerita, waktu orang-orang menangis minta tolong, Pak Pangloli’ berusaha cari pelampung. Setelah dapat, dia bagi-bagikan ke penumpang. Jadi banyak yang selamat, termasuk Pak Pangloli’. Sementara jaksa Engkus Kusdinar tidak tertolong, tapi jasadnya ditemukan besoknya,” kata Wilmince yang memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Soleman Bolla. (*