Kebijakan tersebut pun menuai protes oleh berbagai kalangan. Mereka menganggap Melki Laka Lena mengangkangi keputusan Rakorpim yang memutuskan Partai Golkar harus menjadi partai terbuka bagi setiap warga Negara yang hendak mencalonkan diri untuk mendaftar di Partai tersebut.