Di samping itu, transisi demokrasi dalam tatanan dunia yang semakin terbuka mengakibatkan makin cepatnya dinamika sosial, termasuk faktor intervensi asing.
“Kondisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan konflik, baik konflik yang bersifat vertikal maupun konflik horizontal,” ucap kolonel Adrian.
Ia menuturkan terbukti telah mengakibatkan hilangnya masyarakat, aman, timbulnya rasa takut kepada kerusakan dan lingkungan, kerugian harta benda, korban jiwa dan trauma psikologis seperti dendam, benci, sehingga antipati, menghambat terwujudnya kesejahteraan umum.
Dalam setiap konflik yang terjadi, pemerintah (Forkompinda) hadir dengan cepat dapat mengatasinya dengan baik sehingga konflik tidak berkembang luas.
Namun konflik sosial masih kerap terjadi, kondisi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi terjadinya konflik sosial yang sewaktu-waktu dapat timbul di masyarakat.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Oleh karena itu, upaya untuk mencegah terjadinya konflik sosial merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah agar konflik sosial tidak semakin meluas, sehingga stabilitas keamanan yang kondusif tetap terjaga,” tuturnya.