Kemudian, hal lain pada festival ini yang berkaitan dengan aspek ekologis adalah upacara simbolis barong wae mini.
“Pada festival ini juga akan ada kegiatan ekologis yang diintegrasikan dengan barong wae mini. Nanti, secara simbolis ada air dalam kendi yang akan kita berkati, lalu air itu dipakai secara simbolis menyirami pohon-pohon lokal yang akan kita tanam di gendang–gendang dan paroki-paroki kita,” lanjutnya.
Pada aspek budaya, selama kegiatan festival berlangsung akan ada pertunjukan budaya, seperti tarian kolosal dan pertunjukan karya budaya lainnya.
Tercatat ada 50 mata acara yang sudah terdaftar dan siap dipentas selama kegiatan FGC berlangsung. Adapun pusat pementasan budaya dilakukan di halaman Gereja Katedral Ruteng.
Alasan di Balik Nama Maria Ratu Rosari
Menutup paparannya, Romo Chen menjelaskan alasan di balik pemberian nama festival Maria Ratu Rosari. Menurutnya, nama itu muncul dengan sejumlah alasan yang melatarbelakanginya.
Pertama, Gua Maria Golo Curu menjadi ikon dan tempat yang paling nyaman untuk berwisata rohani. Selain populer, gua tersebut juga terasa sangat sakral dengan situasi sekitar yang hening.