Enembe Merasa Dizalimi dan Tuduh KPK Pembunuh
Dalam sidang tersebut, penasehat hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona yang berkesempatan membacakan keberatannya mengatakan KPK telah membuat Lukas Enembe terlihat sebagai penjahat besar. Enembe dengan tegas membantah dirinya telah merampok uang negara.
Dalam keberatannya, Lukas mengatakan kepada rakyat Papua bahwa ia sebagai kepala suku adat telah difitnah dan dizalimi. Lukas bahkan menuduh KPK sebagai pembunuhnya jika ia mati.
“Seandainya saya mati, pasti yang membunuh saya adalah KPK. Dan saya sebagai kepala adat, akan menyebabkan rakyat Papua menjadi marah dan kecewa berat terhadap KPK penyebab kematian saya,” ujar Petrus membacakan keberatan Lukas.
YOUTUBE: SHANA FATINA “FESTIVAL KOPI LEMBAH COLOL , KITA SEDANG MEMBANGUN BUDAYA KOPI KE LEVEL SELANJUTNYA”
Lukas juga keberatan dengan tuduhan dirinya ada penjudi. Menurutnya, jika hal itu benar, KPK tidak berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan karena itu termasuk tindak pidana umum.
Lukas juga menyinggung Ketua KPK Firli Bahuri dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam keberatannya. Lukas mengatakan telah meminta agar bisa berobat di Singapura. Permintaan itu disampaikan kepada Firli dalam pemeriksaan 3 November 2022 di Jayapura.
Firli disebut telah menjanjikan Lukas berobat di Singapura. Selain itu, Mendagri juga diklaim tak keberatan Lukas berobat di sana.
Lukas pun menyinggung Novel Baswedan yang memperoleh pengobatan di Singapura dan dibiayai pemerintah. Lukas bertanya mengapa dirinya dianaktirikan.
“Keadaan sakit saya ini bukanlah kepura-puraan agar saya terhindar dari tuduhan korupsi, suatu tindakan yang tidak benar, yang tidak pernah saya lakukan, tetapi sakit saya yang kini sudah komplikasi telah terjadi sejak lima tahun yang lalu sebelum KPK mulai mencari-cari kesalahan saya pada bulan Juli 2022,” katanya.