Dengan angka itu, Kades Frans berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya mempercepat penurunan angka stunting.
Dan dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, maka hal pertama yang dilakukan adalah edukasi warga terutama orang tua penderita Stunting. Menurutnya, peran keluarga terutama orang tua menjadi sangat penting karena keluarga menjadi pihak pertama yang menjamin asupan makanan bergizi bagi anak-anak mereka.
“Saya berkoordinasi dengan pihak Kesehatan dalam hal ini pihak Pustu di Desa, untuk mengirimkan nama-nama anak penderita stunting, lalu, kita bicara dari hati ke hati dengan orang tua tentang masalah stunting. Peran keluarga sangat penting sebab mereka menjadi yang pertama dalam menyediakan asupan bergisi bagi anak,” ujarnya
Berkaitan dengan asupan gizi, Kades Frans mendorong orang tua untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang bersumber dari potensi dari lahan pertanian yang ada. Belut sawah (Tunah Jawa), kodok, ipung dan udang dari kali.
Menurut Kades, jenis daging tersebut memiliki nutrisi tinggi yang bisa mengatasi kekurangan gizi. Hal ini, diperkuat dengan rekomendasi dari dinas Kesehatan Manggarai Barat, soal kasiat Tuna Jawa yang bisa menumbuhkan gizi pada anak-anak.