Selain agenda kunjungan ke kampung-kampung, bersamaan dengan itu, sosialisasi juga gencar dilakukan dengan baliho yang terpasang di 12 titik kecamatan di kabupaten Manggarai.
Alhasil, namanya sudah dikenal warga Manggarai. Perbincangan tentangnya mulai bergulir di berbagai level kelompok masyarakat, baik di pedesaan (baca: kampung) maupun masyarakat perkotaan. Semakin hari, namanya kian intens dibicarakan.
Sejak awal, Thomas menyadari bahwa menjadi pemimpin di Manggarai bukan sesuatu yang mudah sehingga ia berkomitmen untuk rutin melakukan safari politik keliling Manggarai sambil mendengar masukan dan menyerap aspirasi masyarakat.
“Yang saya lakukan saat ini adalah jalan dari kampung ke kampung untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat Manggarai, sambil mendengar masukan dan menyerap aspirasi ase kae one beo (saudara/I di kampung” ungkapnya dalam suatu pertemuan dengan alumni SMAK St, Ignatius Loyola.
Pertarungan Gagasan
Kemunculan Thomas meramaikan percaturan politik Pilkada Manggarai menarik perhatian banyak kalangan Masyarakat. Thomas, dinilai menjadi jawaban atas segala harapan masyarakat untuk mengurai segala persoalan yang sedang terjadi di Manggarai.