
Dua tahun memimpin Desa Lumut, Kades Tarsisius dihadapkan dengan berbagai persoalan. Tekad awalnya dalam perebutan kepala desa tidak lain membawa Desa Lumut menjadi desa yang sejahtera, berdaya, dan makmur. Hal ini ditopang dengan potensi hasil perkebunan di wilayah itu.
“Setiap warga di kampung ini memiliki hasil perkebunan yang cukup lumayan. Ada cengkeh, kemiri, vanili, kopi, coklat, dan masih banyak lagi. Sayangnya semua hasil itu tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan warga. Hal ini karena akses jalan ke desa ini cukup parah,” ujar alumni STIBA IEC Jakarta itu disela-sela obrolan kami.
Dua tahun awal masa kepemimpinannya, Tarsisius disibukkan dengan memilah sejumlah program prioritas. Fokus perhatiannya adalah akses jalan utama ke desa itu.
Hal pertama yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Pemda Manggarai Barat. Hampir sebulan sekali dirinya berkunjung ke dinas-dinas terkait di Labuan Bajo mencari informasi terkait alokasi anggaran untuk perbaikan jalan di desanya. Selain itu, tentu saja perjuangannya menyampaikan informasi secara langsung kepada Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, SE.