Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya, dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dapat menimbulkan berbagai hal mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin (teratogenik), bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi menyebabkan diare, muntah-muntah dan kerusakan ginjal. Merkuri juga merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Efek merugikan utama merkuri anorganik yang terkandung dalam sabun dan krim pencerah kulit adalah kerusakan ginjal. Akumulasi logam berat ini dapat menyebabkan komplikasi kronis termasuk mercurialentis, fotofobia, iritabilitas, kelemahan otot, dan nefrotoksisitas. Aplikasi merkuri dalam jangka panjang memiliki efek merugikan seperti membuat kulit dan kuku menjadi gelap.
- Timbal
Timbal (Pb) sebagai bahan yang dilarang digunakan pada sediaan kosmetika. Pada anak-anak timbal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem syaraf dan memicu problem dalam tingkah laku dan belajar, menurunkan IQ dan pendengaran, menghambat pertumbuhan dan menyebabkan anemia. Sedangkan pada dewasa, timbal dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat, kardiovaskular (meningkatkan tekanan darah) dan menurunkan fungsi ginjal.
- Hidrokinon
Hidrokinon sering disalahgunakan pada krim/lotion pencerah kulit (whitening). Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air. Kemampuan hidrokinon untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit), membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah (skin lightening) yang populer. Namun penggunaan hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman).
- Tretinoin (Asam Retinoat dan garamnya). Zat ini banyak disalahgunakan pada sediaaan peeling, sediaan untuk kulit berjerawat dan pencerah kulit (whitening) dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit. Zat ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik (cacat pada janin).
2. Resorsinol. Dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun. Bahaya resorsinol pada kulit luka atau teriritasi berupa gejala dermatitis, iritasi mata, kulit, tenggorokan, saluran pernafasan atas, methemoglobinemia, cyanosis, konvulsi, peningkatan detak jantung, dispepsia, hipotermia, hematuria.