“Kalau dilihat dari tuntutan dan situasi pernyataan sikap dari para pendemo yang terdiri dari berbagai elemen, tentu prinsipnya kami mendukung aspirasi mereka dan menolak pembangunan geothermal jika pembangunan tersebut menimbulkan berbagai macam dampak sesuai dalam pernyataan mereka di atas. Dari semua tuntutan di atas saya selaku anggota komisi II DPRD NTT, mendorong para pendemo yang menolak tambang ini untuk melakukan tindakan hukum atau mengajukan keberatan alasan penolakan ke Mahkamah Konstitusi. Tentu hal ini untuk memberikan kepastian hukum siapa yang benar dan siapa yang salah. Dari diskusi hari ini berdasarkan dokumen yang disampaikan oleh para pendemo, kami akan teruskan ke pimpinan DPRD untuk diproses secara kelembagaan di DPRD propinsi NTT,” jelasnya lebih lanjut.
Suasana Kembali Tegang
Seperti diketahui pada hari Selasa 20 Juni 2023 yag lalu, ketegangan kembali terjadi di sekitar wilayah Lingko Tanggong yang diklaim masuk dalam hak ulayat milik warga Kampung Lungar, Poco Leok. Puluhan warga dari beberapa kampung adat seperti Kampung Lungar, Tere, Rebak, Racang, Mucu, dan Cako melakukan penghadangan kepada petugas PT Perusahaan Listrik Negara [PLN], Badan Pertanahan Nasional [BPN] beserta beberapa warga yang ikut dalam rombongan tersebut. Penghadangan dilakukan lantaran adanya aktifitas dan kegiatan pematokan lahan di tanah ulayat tersebut, yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai salah satu titik pengeboran yaitu well pad D.
YOUTUBE: SMKN 1 SATAR MESE DAPAT BANTUAN DANA DAK TERBESAR, YOHANES RUMAT INGATKAN POTENSI KONFLIK DAN HUKUM
Proyek geothermal di Poco Leok dengan cakupan wilayah 14 kampung tersebut di tiga desa, pengerjaan proyek tersebut dilaksanakan oleh PT PLN, dengan pendanaan Bank Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW). Ini merupakan proyek perluasan Pembangkit Listrik Panas Bumi [PLTP] Ulumbu yang beroperasi sejak tahun 2012 dan menghasilkan 10 MW energi listrik.Proyek di Poco Leok, yang berlokasi sekitar tiga kilometer ke arah timur Ulumbu, direncanakan akan menghasilkan energi listrik 2×20 MW.