“Tarian Tiba Meka sangat identik dengan penyambutan tamu. Tarian Tiba Meka terinspirasi dari kebiasan masyarakat Manggarai dalam menyambut tamu yang berkunjung ke Manggarai,” jelas Ayuni.
“Tamu-tamu tersebut akan di sambut dengan riang gembira. Begitupun ekspresi yang harus ditunjukkan dalam tarian ini. Lenggokan penari diimbangi dengan senyuman sebagai bentuk rasa terima kasih karena sudah berkunjung ke daerah Manggarai,” lanjut dia.
Ia menjelaskan penari Tiba Meka biasanya perempuan. Namun, bisa juga ditarikan oleh penari laki-laki. Tarian ini diiringi oleh alat musik tradisional Manggarai yaitu gong dan kendang. Kostum yang digunakan bernama balibelo, mbero, dan songke.
BACA JUGA: Media Massa Berperan Kawal Isu-Isu Prioritas KTT ASEAN
Tarian Tiba Meka juga menggunakan properti lopa yang digunakan oleh masyarakat Manggarai untuk menyimpan sirih pinang. “Sehingga dalam tarian Tiba Meka ada suguhan sirih pinang kepada setiap tamu yamg datang,” ujar Ayuni.
KTT ASEAN di Labuan Bajo hanya dihadiri delapan kepala negara di kawasan ASEAN dan Perdana Menteri Timor Leste. Sementara, dua kepala negara di ASEAN tak menghadiri KTT ASEAN tersebut, yakni Thailand dan Myanmar.