Susi Air Merugi
Susi lebih lanjut juga menjelaskan perusahaannya mengalami kerugian akibat tragedi pembakaran dan penyanderaan tersebut, ditambah kini dengan pemberhentian 70 persen penerbangan di wilayah Papua. Tidak diketahui berapa besaran kerugian maskapai Susi Air, namun sejumlah laporan menyebut harga pesawat yang dibakar OPM mencapai 30,4 miliar rupiah.
Susi mengaku tidak terlalu memikirkan hal tersebut, namun lebih mementingkan aspek kemanusiaan.
“Dari sisi bisnis tentu ini sebuah kehilangan yang sangat besar, tapi lebih menurut saya adalah humanity, kemanusiaan. Dan hak-hak masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya dan transportasi,” ujar Susi.
Hal senada juga disampaikan oleh kuasa hukum Susi Air. Donal Fariz. Fariz mengatakan perusahaannya mengalami kerugian terutama dengan pembakaran pesawat yang dilakukan OPM. Namun, Fariz menegaskan yang lebih dirugikan atas kejadian tersebut adalah masyarakat Papua.
“Jelas ini bukan situasi yang diinginkan, namun yang lebih dirugikan adalah masyarakat Papua secara luas, yang dulu bisa diakses dengan pesawat, sekarang masyarakat terpaksa harus berjalan memasuki hutan untuk bisa mengakses satu tempat ke tempat lain,” ujar Donal Fariz.
YOUTUBE ⇒ WAWANCARA LIVE BERSAMA IR.BONI H.SIREGAR (SEKDA MANGGARAI TIMUR)
Sebulan berlalu sejak insiden tersebut, pilot asal Selandia Baru tersebut masih disandera oleh OPM, yang mengaku bertanggungjawab atas sabotase tersebut. Tim Gabungan TNI-POLRI masih terus berupaya membebaskan Captain Philip Mark melalui jalan damai, namun masih belum membuahkan titik terang.
Sementara itu, kontak senjata masih terus terjadi di sejumlah titik di Papua pasca penyanderaan tersebut, melibatkan KKB dengan aparat keamanan setempat.