Dalam berkat urbi et orbi pertamanya, Leo XIV berbicara dalam bahasa Spanyol dan Inggris, menyerukan penyembuhan, inklusi, dan kesatuan. Ensiklik pertamanya, Cor Unum (“Satu Hati”), menyoroti misi besarnya: menyatukan Gereja global di tengah polarisasi zaman, meningkatkan peran perempuan dalam Vatikan, dan mendorong transparansi serta partisipasi umat.
Gembala dengan Aroma Domba
Di tengah ketegangan global, perubahan iklim, dan krisis kepercayaan religius, Leo XIV muncul bukan sebagai politisi Gereja, tapi sebagai **gembala** — yang “berbau seperti domba”, sebagaimana ideal Paus Fransiskus. Masa depannya penuh tantangan, tapi juga harapan.
Leo XIV bukan hanya Paus baru. Ia adalah wajah baru dari sebuah Gereja yang ingin kembali ke akar, untuk membangun masa depan yang lebih bersatu. (red .dirangkum dari berbagai sumber)