Adapun, tanaman bambu dipilih untuk dikembangkan secara besar-besaran, merespon keresahan warga ahkir-ahkir ini terkait ketersediaan dan kondisi mata air yang debitnya mulai berkurang. Kurangnya debit air berimbas pada kemacetan air di beberapa kelurahan di Kecamatan Langke Rembong.
Oleh karena itu, pihak Panitia berinisiasi untuk menanam bambu di lereng-lereng beberapa mata air, sebagai tanaman reboisasi yang efektif menjaga sumber sumber mata air.
Kegiatan tersebut, diikuti oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf RI, Vincent Jemadu, perwakilan Keuskupan Ruteng, Universitas Katolik St. Paulus Ruteng.
Selain itu, perwakilan dari Kepolisian Resort Manggarai, Kodim 1612 Ruteng, Pengadilan Negeri Ruteng, Kejaksaan Negeri Manggarai, serta sejumlah perwakilan dari sekolah di Ruteng dan sekitarnya, serta peserta festival Kopi dan Budaya Manggarai 2024.