Upaya penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten menurutnya terus gencar dilakukan. Salah satunya dengan menambah anggaran stunting pada APBD 2024, namun, perlu ada cara lain yang efektif dalam menanggulanginya.
Dengan menawarkan para ASN untuk menjadi bapa/Ibu angkat dari penderita Stunting, Nabit mengaku optimis mengurangi angka stunting di wilayahnya.
Pravalensi Stunting di Manggarai
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting Kabupaten Manggarai NTT berada diangka 33,1 persen,
sementara prevalensi stunting Provinsi NTT 37,8 persen. Dengan angka ini, NTT termasuk dalam 12 provinsi prioritas dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Data tahun 2022 sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Bartolomeus Hermopan menyebutkan kasus stunting pada Balita di Kabupaten Manggarai sudah menurun dari 5.320 kasus pada Februari 2022 menjadi 4.373 kasus pada Agustus 2022 berkat aksi konvergensi yang dijalankan pemerintah
Dalam rangka mempercepat penurunan angka kasus stunting, menurutnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai berupaya keras mengoptimalkan pelaksanaan aksi konvergensi atau aksi integrasi penurunan stunting.