Ditanya soal bentuk kontribusi real yang dikerjakan NLR, Fahmi menjelaskan bahwa peran lembaganya lebih kepada “memfasilitasi, mencari sumber-sumber pendanaan, mendekati para pihak yang memiliki kepedulian terhadap penyandang disabilitas, funding (donor) dengan menawarkan program -program atau situasi Indonesia (dukungan sarana prasarana, peningkatan kapasitas,” lanjutnya.
Peresmian Pusat Belajar Literasi Digital (PBLD) merupakan serangkaian kegiatan pendampingan yang diselenggarakan Ayo Indonesia kerja sama dengan NLR
Sebelumnya, selama dua hari sejak 13-14 Mei 2024, telah dilakukan kegiatan pelatihan digitalisasi bagi pelaku UMKM bertajuk “Pelatihan KUBIK Jago Digital”
Kegiatan pelatihan yang berlangsung di Efata tersebut melibatkan 70 peserta, dengan 35 peserta di antaranya merupakan penyandang disabilitas. (Erin/RMMedia)