Adapun jalur maut itu, belakangan ini menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti FB. Beragam tanggapan dari warganet pun bermunculan.
Beberapa kali kami terhenti ketika melewati ruas dengan lubang yang tajam. Butuh perjuangan melewati jalur itu dan dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam, akhirnya kami berhasil sampai di Kampung Rewas.
Ada perasaan lega ketika untuk pertama kali menginjakkan kaki di kampung itu. Nuansa keramahan warga sangat terasa dengan sapaan manis yang disertai senyum keramahan dari beberapa siswa-siswi SMP di kampung itu.
Sebuah pigura besar bertuliskan selamat datang di Desa Lumut menyambut kehadiran setiap tamu yang berkunjung, tak terkecuali kehadiran kami.
“Halo selamat datang, dan terima kasih Anda sudah sampai di desa lumut,” sapa kades Tarsisius saat kami tiba di kediamannya.
Tak lupa beberapa staf dan orang tua Kades menyalami kami. Semenit kemudian kami disuguhkan dengan minuman kopi dan pisang matang dari kebun warga. Kami pun terlarut dalam obrolan.