Proyek Rp5 Miliar Yang Mubazir
Pemda Manggarai Timur melalui Dinas PUPR membangun proyek pengadaan air bersih di Desa Rana Masak yang dianggarkan antara 2018-2021, dengan total lebih dari Rp5 miliar.
Pada tahap pertama sejumlah Rp905,819,607 dana dikucurkan oleh Dinas PUPR yang dikerjakan oleh CV Dian Jaya. Kemudian pada tahun 2019, dana sebesar Rp1,186.008.500 dialokasikan kembali untuk proyek yang sama dengan kontraktor CV Bakti Putra Persada.
Selanjutnya, pada tahap ke 3 dana dikucurkan dengan nilai Rp2,705,550,000 dan pada tahap ini proyek dikerjakan oleh PT Arison karya Sejahtera.
Kemudian pada tahap ke 4, dana sebesar Rp204 juta pada tahun 2021 dikucurkan untuk tujuan pemeliharaan proyek tersebut. Adapun pada tahap 4, pengerjaan dilakukan secara swakelola oleh Dinas PUPR
Namun demikian, dana sebesar itu tidak berhasil membuat warga di tiga kampung yakni Maro, Golo Borong, dan Metuk dalam wilayah Desa Rana Masak menikmati air bersih.
Mereka (warga dari 3 kampong tersebut) mengatakan, sejak proyek itu selesai dikerjakan, belum pernah menimba air dari kran-kran yang dipasang di rumah-rumah mereka
“Sejak selesai dipasang, airnya tidak pernah keluar dari kran,” ungkap seorang warga bernama Genoveva Mamus (52), warga Kampung Maro.
Warga lain bernama Yohanes Gajeng (45) dari Golo Borong mengatakan, sebelumnya air memang sempat keluar dari kran yang dipsang di rumahnya
“Air sempat keluar dan yang keluar itu juga sangat kotor dan tidak lama. Mungkin tidak sampai satu menit,” ceritanya seperti dilansir floresa.co.
Dengan kondisi seperti itu, maka proyek tersebut dinilai mubazir. Mubazirnya proyek itu membuat warga kecewa dan berharap pihak berwajib dalam hal ini aparat penegak hukum segera melakukan investigasi secara penuh.
“Kami berharap aparat penegak hukum dalam hal ini Polda NTT turun tangan melakukan investigasi terhadap proyek tersebut,” ujar seorang warga bernama Patrisius man, sebagaimana dilansir FloresEditorial.com.