Manggarai Barat, RMMedia – Kepala Desa Lumut, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Tarsisius Tening, S.S, memberikan bantahan terkait laporan sejumlah warga saat pertemuan dengan Wakil Bupati Manggarai Barat pada Senin (17/07) lalu.
Pada Jumat, (21/07), Tarsi yang dimintai keterangan menanggapi pemberitaan sebuah media online yang menyebut dirinya telah melakukan pemerasan terhadap 11 peserta yang akan menjadi calon perangkat desa di wilayah yang dipimpinnya.
“Tidak benar tuduhan itu, semua itu hoaks,” ujarnya singkat.
Kemudian, dirinya menjelaskan bahwa tuduhan itu, justru datang karena salah satu dari 11 peserta tersebut sakit hati karena gagal lolos menjadi perangkat desa. Padahal lanjutnya, untuk menentukan lulus atau tidaknya peserta ditentukan di tingkat kecamatan.
Di sana ada beberapa test yang dilewati peserta yakni tes tertulis, tes lisan (wawancara) dan juga penilaian rekam jejak.
“Yang menuduh saya melakukan pemerasan itu, kebetulan masih keluarga dan biasa saya panggil Om. Dulu beliau salah satu tim sukses saya dan kemarin saat pencalonan dirinya gagal saat test di tingkat kecamatan, dan perlu diingat yang menentukan lulus atau tidaknya peserta bukan kepala desa, tetapi harus lulus beberapa test yang disediakan di tingkatan kecamatan,” jelasnya
BACA JUGA: Festival Kopi Manggarai 2023 Hadirkan Musisi Lokal Hingga Internasional
Lalu, perihal pelaporan warga kepada aparat penegak hukum, dirinya justru menyatakan siap bersikap kooperatif dengan memberikan keterangan sebenar-benarnya kepada pihak kepolisian. Ia pun berjanji, siap menjalankan proses hukum bila terbukti bersalah, dan sebaliknya menantang oknum warga untuk siap menerima konsekwensi hukum jika dirinya tidak terbukti bersalah.
“Saya siap dipanggil polisi, dan akan memberikan keterangan sejelas-jelasnya. Dan secara pribadi siap menghadapi konsekuensi hukum bila saya bersalah, dan jika saya benar, saya harap sebaliknya mereka harus siap diproses secara hukum,” ungkapnya dengan tone kemarahan.
Dia mengaku, tuduhan itu cukup menganggu dirinya. Karena itu demi menjaga nama baik dan sebagai bentuk pertanggungjawaban, pada tanggal 13 Juli 2023, dia sudah mendatangi Wakil Bupati untuk menjelaskan duduk persoalannya.