Nasional, RMMedia – Menteri Keuangan akhirnya memberikan tanggapannya terkait pernyataan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu. Dalam pernyataan tersebut, Jusuf Kalla menyinggung pemerintah Indonesia yang membayar utang negara sebesar Rp1000 triliun per tahun, jadi yang terbesar sepanjang sejarah.
Ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/05) lalu, Sri Mulyani mengatakan bahwa utang Indonesia saat ini masih terjaga dengan baik, dan pemerintah selalu membayar sesuai jadwal .
“Kita kalau lihat dari data dan pengelolaan utang tiap tahun kita, utang itu kan ada beberapa jangka waktunya. Pasti untuk yang tempo maupun pembayaran utangnya itu sudah ada di dalam APBN dan itu masuk dalam strategi pembiayaan tiap tahun. Itu yang kita lakukan,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menekankan pengelolaan utang negara harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, dan yang paling penting utang negara tersebut bisa dibayarkan sebelum jatuh tempo tanpa mengganggu neraca keungan negara secara tahunan.
BACA JUGA: Bursa Transfer Pemain Jelang Pemilu 2024, Sandiaga Uno Isyaratkan Gabung PPP: Siap Dampingi Ganjar
“Yang paling penting prinsipnya, yang jatuh tempo bisa dibayar,” lanjutnya.
Meski terbilang besar, tapi utang Indonesia saat ini masih jauh di bawah ambang batas utang yang ditetapkan UU keuangan negara, yakni 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan data Kementerian Keuangan per akhir Maret 2023, posisi utang pemerintah tercatat sebesar Rp7.879,07 triliun.
Rasio utang negara ini tercatat sebesar 39,17 persen terhadap PDB. Sedangkan, pembayaran bunga utang sepanjang 2022 (Januari-Desember) tercatat sebesar Rp386,34 triliun.