Teknologi, RM Media – Pencipta ChatGPT, Sam Altman, telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) bagi masa depan manusia. Selain dapat menyebabkan pengangguran, ada faktor lain yang perlu diperhatikan.
Altman menciptakan ChatGPT melalui OpenAI karena ia ingin menciptakan AI yang membantu manusia, bukan menggantikan peran manusia. Namun, banyak analis yang mengatakan bahwa ChatGPT justru membuka potensi AI sebagai pengambil pekerjaan.
Dalam sebuah wawancara, Altman mengingatkan bahwa penjiplakan ChatGPT oleh perusahaan teknologi yang marak dapat berpotensi buruk.
BACA JUGA : Microsoft Masukkan Teknologi OpenAI ke Word dan Excel
“Satu hal yang saya khawatirkan adalah, kami bukanlah satu-satunya pencipta teknologi AI,” demikian ujarnya yang dikutip dari YahooFinance pada Senin (20/3/2023).
“Ia menambahkan bahwa banyak orang yang menciptakan layanan serupa ChatGPT tidak memperhatikan faktor keamanan seperti yang kami lakukan.”
OpenAI merilis ChatGPT pada November 2022 dan langsung mendapat sambutan yang luar biasa. Hanya dalam beberapa bulan, pengguna aktif bulanan ChatGPT sudah mencapai 100 juta.
Banyak perusahaan teknologi juga menciptakan pesaing ChatGPT. Baru-baru ini, OpenAI merilis GPT-4 sebagai model bahasa baru yang lebih canggih untuk ChatGPT.
“Kompetisi sangat ketat. GPT-4 sangat sulit untuk dikembangkan. Banyak perusahaan yang tertarik untuk membangun teknologi serupa. Namun, kami sudah lebih matang,” kata salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever.
BACA JUGA : Tiru Twitter, Meta Rilis Centang Biru Berbayar Untuk Facebook dan Instagram
OpenAI memastikan bahwa mereka telah melakukan pengujian yang mendalam sebelum meluncurkan GPT-4. Salah satu contohnya adalah ketika GPT-4 ditanya tentang informasi berbahaya seperti penggunaan bahan kimia ilegal, GPT-4 tidak akan memberikan respons.
Altman khawatir bahwa teknologi AI di masa depan dapat dimanfaatkan oleh orang-orang jahat, seperti untuk melakukan penipuan online menggunakan voice-cloning AI atau menyebarkan informasi yang salah.
Altman juga menyatakan keprihatinannya bahwa teknologi canggih ini dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan disinformasi.
YOUTUBE : Hadiri RAT Kopdit Spirit Soverdia, Bupati Agas Andreas ” Perempuan Soko Guru Ekonomi Keluarga”
“Ilmuwan komputer yang sudah ahli dapat memanfaatkan AI untuk melakukan serangan siber,” tambahnya.
Oleh karena itu, Altman meminta agar penerapan teknologi AI segera diatur dalam regulasi yang ketat di setiap negara untuk membatasi penyalahgunaannya.
“Regulasi sangat penting dan memerlukan waktu untuk digodok hingga matang,” tutupnya.