Manggarai, RMMedia – Petani pisang di wilayah Pantai Utara Manggarai Timur kini mulai resah. Buah pisang di daerah tersebut rusak diduga karena mengalami serangan hama virus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para petani belum tahu hama virus apa yang menyerang pisang.
Wilfridus, adalah satu di antara sekian banyak petani pisang desa Satar Punda Kecamatan Lamba Leda Utara Manggarai Timur, harus menelan rasa getir merelakan ratusan pohon pisangnya nampak mengering diserang hama misterius.
“Sebelumnya, buah pisang tumbuh dengan normal dan tidak ada masalah. Namun saat ini, meskipun kulit pisang terlihat normal dengan warna biru, saat dikupas isinya berwarna kehitaman dan rusak hingga membusuk. Batang pisang juga seperti membusuk saat ditebang,” ujar Wilfridus.
Sebagai salah satu sumber ekonomi keluarga, Wilfridus merasa pasrah karena mereka tidak mengetahui cara mengatasi serangan hama virus yang tidak dikenali tersebut dan terpaksa harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka tidak dapat menikmati musim panen pisang.
Pemandangan yang sama terlihat di beberapa wilayah Kabupaten Manggarai. Di Kecamatan Reok misalnya. Salah seorang petani pisang bernama Barnabas menyampaikan gagal panen akibat virus yang tidak diketahuinya tersebut melanda 1 hektar kebun pisangnya.
“Lahan saya hampir 1 hektar pak, habis semua pisang saya. Virus ini baru saya alami selama hidup, saya pasrah. Tapi sampai saat ini, tidak satupun ada informasi dari pemerintah daerah. DPR yang datang Cuma mau kampanye, apa mereka buta dengan situasi kami masyarakat kecil?” ujarnya.
Sebagian besar petani pisang mengaku terpaksa harus memusnahkan pisang yang telah terserang virus. Pemusnahan total tanaman tersebut dengan cara dibakar atas saran dari sesama petani. Merekapun belum menerima informasi lengkap terkait tata cara penanganan dari pemerintah daerah.
Untuk diketahui, ada beberapa hama utama pada tamaan pisang, gejala dan teknik pengendaliannya.