Nasional, RMMedia – Di momen pertemuan dengan relawan Bara JP pada Senin (19/06) kemarin, Presiden Joko Widodo membagikan cerita bagaimana akhirnya Pemerintah Indonesia berhasil merebut dan menguasai PT Freeport Indonesia, hingga 51 persen saham perusahaan tambang di Papua itu kini menjadi milik Indonesia.
Jokowi mengaku selama proses pengambil-alihan perusahaan itu, dirinya banyak menerima ancaman terutama dari pihak luar yang tidak ingin kepemilikan mayoritas saham Freeport jatuh ke Indonesia.
BACA JUGA: KPK Ungkap 3 Klaster Korupsi di Kementerian Pertanian
Dia bahkan mengungkapkan pernah menerima laporan bahwa ada keterlibatan intelijen luar yang mencoba ikut campur dalam urusan tersebut.
Menurutnya butuh nyali besar untuk bisa menghadapi ancaman-ancaman tersebut sehingga Indonesia kini bisa berkuasa penuh atas perusahaan tambang tersebut.
“Kita mendapatkan 51 persen apa mudah? Butuh nyali juga,” ujar Jokowi dalam momen tersebut.
Jokowi mengatakan ancaman-ancaman tersebut hanya berupa gertakan yang berusaha menakut-nakuti Indonesia. Jokowi mengaku tetap teguh dengan keputusannya sehingga Indonesia bisa mengendalikan Freeport secara penuh.
“Orang-prang seperti itu kan nakut-nakutin, cuma bayangin yang ngeri-ngeri, saya nggak bayangin, semua diatur yang du atas, saya terus aja tiga tahun, menterinya tiga yang saya pilih untuk negosiasi. Pak ini begini, maju! Berat tuh Pak, ini, maju! Tiga bulan-empat bulan lagi bilang ke saya, pak ini berat, maju!” ujar Jokowi.