Politik, RMMedia – Politisi Partai Demokrat Benny K Harman mewanti-wanti Presiden Joko Widodo soal manuver politiknya jelang Pemilu 2024. Meski sejauh ini belum melihat Jokowi melakukan hal tersebut, namun Benny mengingatkan Jokowi untuk tidak menggunakan kekuasannya untuk membantu sosok tertentu yang didukung.
Dalam seri podcast ‘What the Fact! Politics’, edisi 12 Juni 2023 lalu, Benny mengatakan meski belum melihat kecenderungan Jokowi melakukan cawe-cawe, namun menurutnya akan sangat berbahaya jika Jokowi membiarkan menteri atau pembantu-pembantunya ikut cawe-cawe jelang Pemilu 2024.
“Saya belum melihat itu ya, saya belum melihat apakah ada cawe-cawe begitu, tapi mungkin bukan Presiden. Tetapi kalau Presiden diam saja apabila ada anak buahnya, pembantu-pembantunya, para menterinya, aparat penegak hukum ikut cawe-cawe, itu sangat berbahaya,” ujar politisi asal Nusa Tenggara Timur tersebut.
Benny menegaskan persaingan tidak sehat akan muncul jika Jokowi menggunakan kekuasannya untuk mendukung sosok-sosok tertentu di Pilpres 2024.
Sebelumnya, Jokowi ramai diperbincangkan setelah pernyataannya yang akan cawe-cawe di Pilpres 2024. Saat menjamu sejumlah pimpinan redaksi sejumlah media di Istana, Senin (29/05) lalu, Jokowi menegaskan cawe-cawe yang ia lakukan untuk menjamin keberlanjutan pembangunan setelah terjadi perubahan kepimpinan.
“Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik?” ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan apa yang sudah dibangunnya sejauh ini perlu dilanjutkan guna membuat Indonesia maju lebih cepat. Jokowi juga mengatakan Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun untuk memanfaatkan bonus demografi untuk menjadi negara maju.
Menurut Jokowi, tidak semua negara berhasil menjadi negara maju meski mendapatkan momentum bonus demografi. Jokowi juga mengatakan tidak ada satupun aturan yang dilanggar dalam keputusannya tersebut.