Internasional, RMMedia – Proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang ditawarkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah ditolak oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov.
Alasannya, Ukraina menganggap proposal tersebut merugikan Ukraina dari segala sisi. Rencana tersebut, oleh Reznikov disebut aneh dan “terdengar seperti rencana Rusia”.
Sebelumnya, Prabowo diketahui telah mengajukan proposal penyelesaian konflik Rusia-Ukraina dalam forum IISS Shangri-La Dialoge di Singapura beberapa waktu lalu. Dalam proposal tersebut, Indonesia menawarkan proposal yang mencakup gencatan senjata, pembangunan zona demiliterisasi, hingga pelaksanaan referendum PBB di wilayah sengketa.
Poin soal referendum menjadi hal yang tidak masuk akal dalam rencana tersebut, mengingat Ukraina adalah negara merdeka dan berdaulat. Ukraina sejak awal menuntut Rusia untuk menarik pasukannya dari Kyiv. Tindakan tersebut oleh Ukraina dianggap sebagai agresi pendudukan.
Menanggapi hal tersebut, pengamat studi Eropa, Muhadi Sugiono menilai proposal yang ditawarkan Prabowo tidak masuk akal dan tidak mempertimbangkan banyak aspek di antara kedua negara.
Salah satu usulan yang menjadi perhatian adalah mengenai referendum antara Ukraina dan Rusia. Menurut Muhadi, Ukraina tidak mungkin setuju karena merasa sebagai pihak yang diserang oleh Rusia.
“Tidak masuk akal gitu, jadi seperti misalkan, contohnya negara tetangga kita menyerang satu wilayah kita, kemudian usulan perdamaiannya ya sudah Indonesia jangan menyerang, dan negara tetangga itu jangan menyerang. Kemudian wilayah yang diserang lakukan referendum. Kan gak masuk akal padahal itu wilayah Indonesia,” ujar Muhadi dilansir Viva.co.id, Rabu, (07/06) kemarin.