Olahraga, RMMedia – PSSI resmi membuka penjualan tiket untuk laga Indonesia vs Palestina, Rabu (07/06) pukul 10.00 WIB. Sebanyak 40.000 tiket disiapkan untuk laga tersebut bisa dipesan melalui tiket.com dengan dua kategori tiket.
Berbeda dengan laga Indonesia melawan Argentina yang jauh lebih mahal dan terbagi ke dalam empat ketegori tiket, tiket Indonesia vs Palestina hanya dibanderol Rp100 ribu untuk ekonomi dan Rp250 ribu untuk kelas VIP.
Laga ini memang kalah pamor dari euforia war tiket Indonesia vs Argentina. Terhitung dalam tiga hari, tiket pertandingan menghadapi Argentina selalu habis dipesan hanya dalam hitungan menit. Di hari kedua dan hari ketiga (6 dan 7 Juni 2023) misalnya, tiket bahkan sudah habis hanya dalam dua menit.
Padahal, laga Indonesia dan Palestina akan menjadi laga pembuka di FIFA Matchday bulan Juni 2023. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya itu dijadwalkan tanggal 14 Juni 2023, lima hari sebelum Timnas menghadapi Lionel Messi dkk. di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Kabar menariknya, sebesar 10 persen dari hasil penjualan tiket pertandingan tersebut akan disumbangkan untuk Palestina.
Kalah Pamor
Baik PSSI maupun Pemerintah Surabaya saat ini terus berusaha membuat pertandingan tersebut tidak kalah pamor dari laga melawan Argentina. Selain menggenjot penjualan tiket, Pemerintah Kota Surabaya diketahui mewacanakan untuk melakukan arak-arakan skuad Timnas sebelum pertandingan.
Rencana arak-arakan itu disampaikan langsung oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, Selasa (06/06) kemarin. Para pemain Timnas akan diajak berkonvoi mengelilingi Kota Surabaya tanggal 11 Juni 2023, atau tiga hari jelang pertandingan.
“Pada tanggal 11, hari minggu, akan kita lakukan konvoi untuk tim Indonesia di seluruh Kota Surabaya. Ini suatu kebanggaan kita Indonesia membawa pulang medali emas SEA Games 2023. Tapi yang senior juga kita arak, ini adalah bukti cinta kita pada Indonesia,” ujar Eri.
Wacana melakukan konvoi inipun kini menimbulkan polemik bagi masyarakat. Banyak masyarakat dan suporter yang mempertanyakan urgensi dan tujuan arak-arakan tersebut. Mereka menyebut rencana arak-arakan tersebut hanya akan mengganggu konsentrasi pemain jelang pertandingan.
Namun sebagian masyarakat mendukung rencana tersebut, mengingat sejauh ini Tim Nasional Indonesia jarang melakukan pertandingan di luar Jakarta. Konvoi pasca SEA Games kemarin misalnya, hanya terpusat di Jakarta.