Internasional, RMMedia – Otoritas setempat terus melaporkan korban meninggal yang terus bertambah akibat kecelakaan kereta api di Balasore, India, Jumat (02/06) malam kemarin. Hingga Sabtu (03/06) siang, kantor berita Asscociated Press melaporkan lebih dari 280 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Sementara korban luka-luka mencapai 1000 orang.
Kecelakaan yang melibatkan dua kereta penumpang dan sebuah kereta barang pada Jumat malam kemarin menjadi salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian India. Meski pemerintah sedang dalam penyelidikan terkait sebab kecelakaan tersebut, sejumlah laporan menyebut usia kereta yang tua dan buruknya pemeliharaan terhadap infrastruktur kereta api jadi alasan kecelakaan.
Hingga Sabtu (03/06) malam, Tim Gabungan terus melakukan evakuasi dan pencarian korban yang masih terjebak di puing-puing kereta.
Kecelakaan tragis itu terjadi pada Jumat malam di Kota Balasore, negara bagian Odisha, India. Kecelakaan bermula setelah satu kereta penumpang bertabrakan dengan gerbong kereta penumpang yang sudah tergelincir. Akibat tabrakan kereta terlempar ke jalur yang berlawanan.
Dikutip dari CNN, juru Bicara Kereta Api, Amitabh Sharma mengungkap kronologi terjadinya tabrakan antara tiga kereta api itu.
Ia menjelaskan sekitar pukul 19.00 waktu setempat kereta 12841 Coromandel Express yang beroperasi antara Shalimar dan Chennai telah tergelincir dan terlempar ke jalur arah berlawanan. Setelah beberapa waktu, kereta lain yang beroperasi dari arah Yesvantpur dan Howrah, menabrak gerbong-gerbong yang tergelincir tersebut sehingga mengakibatkan tergelincirnya tiga hingga empat gerbong.
Otoritas setempat terus melakukan upaya penyelamatan terhadap penumpang yang diduga masih terjebak di reruntuhan kereta.
“Perlengkapan medis tambahan dan obat, obatan di rumah sakit tempat para korban dirawat juga sedang diurus,” kata Jena. Tim penyelamat juga didatangkan dari Ibu Kota Odisha, Bhubaneswar dan Kolkata di Benggala Barat.
Di sisi lain, pasukan tanggap bencana nasional, tim pemerintah, negara bagian, dan militer juga dilibatkan untuk mengevakuasi korban.
“Kami mencoba menemukan mayat yang mungkin masih terperangkap di bawah kompartemen yang hancur. Operasi akan berlanjut selama beberapa jam lagi,” ujar Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Odisha, Sudhanshu Sarangi.