Nasional, RMMedia – Persaudaraan Alumni (PA) 212 semakin gencar menolak kedatangan Coldplay ke Indonesia. Dalam beberapa kesempatan bertemu media, PA 212 mengancam promotor konser tersebut untuk membatalkan konser yang rencananya digelar November 2023 di Jakarta.
PA 212 bahkan mengancam akan mengepung bandara hingga memblokir venue konser jika Coldplay tetap datang ke Indonesia. Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin beralasan penolakan dan ancaman itu perlu dilakukan karena Coldplay dianggap menganut atheisme dan mendukung LGBT.
Menanggapi ancaman tersebut, pemerintah menegaskan akan memastikan band asal Inggris tersebut tetap tampil di Indonesia dan akan memperketat pengamanan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Menkominfo, Mahfud MD mengatakan tujuan Coldplay merupakan murni untuk hiburan. Mahfud juga menegaskan masyarakat yang sudah membeli tiket untuk tidak pelu khawatir dengan isu tersebut.
BACA JUGA: Melodi dan Emosi, Perjalanan Sejarah Coldplay dalam Dunia Musik
“Ini kan hiburan, enggak aoa-apa sih kalo menurut saya, ya nonton aja kalo mau nonton anak-anak, enggak usah takut. Dan saya kira aparat keamanan juga saya siapkan,” ujar Mahfud MD.
Hal senada juga diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno. Ia mempercayakan kepada penegak hukum yang akan terus berkoordinasi dan memastikan konser Coldplay dan event besar bertaraf internasional lainnya yang digelar di Indonesia akan berlangsung lancar dan tidak akan ada ancaman dari pihak manapun.
“Kita negara demokrasi, yang menolak silakan saja, ada kanalnya. Kami tugasnya mempersiapkan kalau ada yang mau sampaikan, silakan. Saya hadir untuk mendengarkan. Jika keberatan, mekanismenya disampaikan sesuai koridornya,” ujar Sandiaga Uno.