Jakarta,RMMedia – Perekonomian Indonesia selama ini, lebih dari 50 persen bertumpu pada konsumsi masyarakat. Dan sektor yang menjadi tulang punggung berputarnya roda perekonomian nasional adalah kalangan informal dan pertanian di wilayah pedesaan.
Jika mengacu pada angka 50 persen tersebut, maka wilayah pedesaan menjadi suplai perekonomian nasional. Karena itu pemerintahan Presiden Joko Widodo menggulirkan program dana desa sejak 2015. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontribusi desa kepada perekonomian nasional sekaligus menyerap tenaga kerja.
Demikian prolog bakal calon anggota legislatif Provinsi NTT Partai Golkar, Yohanes Y. Nembo dalam sebuah diskusi terbatas dengan RMMedia, Rabu (01/03).
“Perekonomian nasional 50% lebih bertumpu pada konsumsi masyarakat dan sektor yang menjadi tulang punggung berputarnya roda perekonomian nasional adalah wilayah pedesaan. Perekonomian nasional bertumpu dari suplai desa,” ungkap Yohanes dalam paparannya.
Namun demikian, perekonomian desa berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian kota. Ekonomi desa tidak seindah dan sebaik statusnya sebagai penyokong perekonomian nasional. Karena itu, melalui dana desa yang mencapai 72 triliun rupiah diharapkan perekonomian desa mulai bangkit.